Selasa, 30 Desember 2008

Akhir tahun yang kelam



Beberapa hari lagi kita akan mengalami pergantian tahun. Pergantian tahun ini tentunya merupakan tahun sukacita bagi kita yang merupakan ekspresi dari rasa syukur. Rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa karena kita masih diberi kenikmatan yang selama ini jarang disadari. Kenikmatan berupa kesehatan, kesehatan itulah yang dapat menjadikan segala sesuatu terasa nikmat.

Apakah semua orang dapat mengecap nikmat perayaan tahun baru, mari kita tengok saudara kita di Palestina. Akhir tahun ini menjadi akhir tahun yang cukup kelam, meninggalkan trauma yang mendalam. Akhir tahun ini mereka mendapat "kado" serangan besar-besaran dari Israel. Serangan tersebut menyebabkan tewasnya lebih dari 300 warga sipil. Lebih tragis lagi, Penyerang berdalih jika ingin melumpuhkan kelompok teroris. Marilah kita lihat faktanya, banyak anak-anak dan wanita serta rumah ibadah menjadi korban. Apakah perlu melumpuhkan sebuah kekuatan dengan mengumpulkan kekuatan secara massive. Di manakah letak hati nurani disini, apakah ingin melumpuhkan suatu kelompok tertentu atau ingin menghancurkan satu umat.

Wahai negara adidaya, dimanakah letak hati nuranimu, bumi ini sudah tua, Bumi ini harusnya diisi dengan kedamaian bukan dengan kekuatan senjata. Sebagai negara adidaya seharusnya mereka mengayomi rakyat yang lemah, bukan menindasnya. Itu tidak akan membuat rakyat lemah patuh tapi malah akan timbul perlawanan. Jika negara adidaya, mengayomi rakyat kecil, melindungi, maka negara adidaya tersebut akan menjadi negara yang disegani bukan ditakuti. Mereka akan menjadi Bapak yang menjaga anak-anaknya.

Ya Allah, Anugerahkanlah penghuni bumi ini dengan sifat-sifat cinta damai.

0 Responses: